Jumat, 12 November 2010

perilaku konsumen

PERILAKU KONSUMEN
( Karakteristik konsumen di indonesia )








Nama : Mira Rosita
Npm : 10208807
Kelas : 3ea12
Dosen : Seno Sudarmono Hadi




UNIVERSITAS GUNADARMA
2010





KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Allah swt, saya bisa menyelesaikan tugas softskill tentang PERILAKU KONSUMEN, semoga pemahaman tentang perilaku konsumen bisa bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada dosen universitas gunadarma yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat memahami bagaimana cara memahami perilaku konsumen yang ada di Indonesia khususnya.
Mungkin masih banyak kekurangannya, oleh karena itu saya selalu menanti saran perbaikan dari para pembaca blog. Sekian dan terima kasih
















PENDAHULUAN
Pasar konsumen:
“Semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa
untuk konsumsi pribadi “
Tingkah laku membeli konsumen:
“Perilaku membeli konsumen akhir (individu dan rumah tangga) yang membeli barang
serta jasa untuk konsumsi pribadi. “

Perilaku konsumen
adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.
Di Indonesia terdapat 10 karakter konsumen yang melekat di Indonesia, di antaranya:
1. Memori pendek (short term perspective)
Konsumen di Indonesia sebagian besar masyarakatnya masih birfikiran jangka pendek dalam melakukan sesuatu hal, lebih seringnya warga Indonesia lebih menyukai yang instant daripada melakukan sesuatu hal yang rumit, karna berfikir hanya akan menghabiskan waktu.
2. Tidak berencana (dominated by unplanned behavior)
Konsumen Indonesia termasuk konsumen yang tidak terbiasa me-
rencanakan sesuatu. Sekalipun sudah,tapi mereka akan mengambil
keputusan pada saat-saat terakhir. Kebiasaan ini mirip dengan kebiasaan konsumen kelas satu. Namun jika kebiasaan pertama tidak melihat jauh ke depan,
kebiasaan kedua ini tidak menyiapkan sesuatu jauh di belakang
3. Suka Berkumpul (like to socialize)
Kebiasaan suka berkumpul sudah melekat dalam budaya konsumen kita,
sampai adanya istilah “mangan ora mangan ngumpul” dalam masyarakat jawa.

4. Gaptek (not adaptive to high technology)
Konsumen Indonesia juga sebagian besar masih banyak yang tidak mengerti akan pentingnya tekhnologi, Rendahnya penetrasi teknologi tinggi di indonesia menunjukkan bahwa mayoritas konsumen kita relatif masih “gaptek” sehingga adopsi terhadap suatu teknologi relatif jauh lebih lambat, begitupula dengan pendidikan, masi bnyak masyarakat di Indonesia yang tidak mengutamakan pendidikan.
5. Berorientasi pada konteks (context, not content oriented)
Konsumen kita cenderung menilai dan memilih sesuatu dari tampilan luarnya.
Dengan begitu,konteks-konteks yang meliputi suatu hal justru lebih menarik
ketimbang hal itu sendiri.

Tiga ciri spesifik konsumen kita dalam menyerap informasi.
• Pertama, memiliki minat baca yang rendah.
• Kedua,memilih segala sesuatu-baik dari membaca atau menonton
yang ringan dan menghibur.
• Ketiga, mudah diubah persepsinya.


6. Suka buatan LN (receptive to COO effect)
Sebagian konsumen Indonesia juga lebih menyukai produk luar negeri daripada produk dalam negeri, karna bias dibilang kualitasnya juga lebih bagus dibanding produk di indonesia
7. Beragama (religious)
Konsumen Indonesia sangat peduli terhadap isu agama.Inilah salah satu karakter
khas konsumen Indonesia yang percaya pada ajaran agamanya. Konsumen akan lebih
percaya jika perkataan itu dikemukakan oleh seorang tokoh agama,ulama atau
pendeta. Konsumen juga suka dengan produk yang mengusung simbol-simbol agama.
Sudah lama para pelaku bisnis memanfaatkan simbol-simbol agama dalam melakukan
strategi pemasaranya.
8. Gengsi (putting prestige as important motive)
Konsumen Indonesia amat getol dengan gengsi. Banyak yang ingin cepat naik “status”
walau belum waktunya. Saking pentingnya urusan gengsi ini, mobil-mobil mewah pun
tetap laris terjual di negeri kita pada saat krisis ekonomi sekalipun.
Menurut Handi Irawan D, ada tiga budaya yang menyebabkan gengsi.
• Konsumen Indonesia suka bersosialisasi sehingga mendorong orang untuk pamer.
• Budaya feodal yang masih melekat sehingga menciptakan kelas-kelas sosial dan
akhirnya terjadi “pembrontakan” untuk cepat naik kelas.
• Masyarakat kita mengukur kesuksesan dengn materi dan jabatan sehingga
mendorong untuk saling pamer.
9. Budaya lokal (strong in subculture)
Sekalipun konsumen Indonesia gengsi dan menyukai produk luar negeri,
namun unsur fanatisme kedaerahan-nya ternyata cukup tinggi. Ini bukan berarti
bertentangan dengan hukum perilaku yang lain.

10. Kurang peduli lingkungan (low consciousness towards environment)
Salah satu karakter konsumen Indonesia yang unik adalah kekurangpedulian
mereka terhadap isu lingkungan.Tetapi jika melihat prospek kedepan kepedulian
konsumen terhadap lingkungan akan semakin meningkat,terutama mereka yang
tinggal di perkotaan begitu pula dengan kalangan menengah atas relatif lebih mudah
paham dengan isu lingkungan. Lagi pula mereka pun memiliki daya beli terhadap
harga premium sehingga akan lebih mudah memasarkan produk dengan tema
ramah lingkungan terhadap mereka.


KESIMPULAN ;
Jadi sebagian konsumen warga Negara Indonesia, masih banyak yang kurang perduli dengan produk yang ada di Indonesia atau dalam negeri, mereka lebih cenderung menyukai produk luar negeri padahal produk dalam negeripun tidak jauh lebih bagus dari produk luar negeri.

Referensi :
http://pustaka.ut.ac.id/website/index.
http://www.rumahs2s.com/10karakterkonsumen.html
http://wsmulyana.wordpress.com/2009/01/09/perilaku-konsumen/
http://digilib.petra.ac.id/viewer.php

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates