Minggu, 28 November 2010

jutrnal metode riset( manajemen sumber daya manusa )

TEMA : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
JUDUL : KEPEMIMPINAN

PENDAHULUAN
BAB I
LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
BAB II
BATASAN MASALAH
Suatu hal yang membedakan dunia sebelum ini dengan zaman ini adalah manusia harus semakin bergantung satu sama lain. Oleh sebab itu, salah satu keterampilan kepemimpinan yang paling mendasar untuk dunia modern adalah keterampilan untuk mengelola hubungan dengan baik. Untuk situasi komunitas Asia, dimana kompleksitas organisasi dan hubungan antara manusianya cukup tinggi, maka sangat dibutuhkan keterampilan kepemimpinan yang menghasilkan hubungan baik tadi. Untuk menyokong hal tadi sebuah keterampilan lain dibutuhkan. Seorang pemimpin perlu memiliki keterampilan berkomunikasi secara interpersonal, dalam kelompok, maupun secara massal. Kegunaan keterampilan nyata dalam beberapa hal: mencari data, mengubah sudut pandang orang, menjelaskan sudut pandang kita, menyimak orang lain, menggunakan komunikasi yang memungkinkan terjadinya sinergi, atau menangani konflik. Keterampilan lain yang sangat penting terutama agar dapat menciptakan sinergi dalam lingkup kerja, adalah keterampilan menggalang tim kerja yang mampu bekerja sama (dan bukan cuma sama-sama bekerja). Akibatnya, orang belajar untuk meningkatkan entusiasme kerja, kompetensi, dan kesadaran saling menopang yang akan menuju pada produktivitas yang tingkatnya lebih tinggi.
Tim kerja yang baik harus memiliki kemampuan mengambil keputusan secara runtut dan masuk akal. Keterampilan pengambilan keputusan antara lain menolong orang untuk membedakan antara informasi dan persepsi atau tafsiran tentang informasi tadi. Keterampilan pengambilan keputusan membuat kita mampu mengenali alternatif atau pilihan-pilihan, bahkan menentukan prioritas-prioritas kita. Akhirnya, seorang pemimpin di dalam konteks Indonesia pada khususnya harus mampu memiliki keterampilan untuk mencari alternatif dan kerangka yang lebih besar, terutama dalam situasi konflik dan persaingan ketat di tengah masyarakat yang majemuk.
BAB III
TUJUAN MASALAH
Mempercepat proses pengambilan keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak
Secara teratur melakukan konsultasi
Soptimal mungkin melibatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan

BAB IV
KESIMPULAN
Potensi yang dimiliki bangsa ini sangat besar untuk digali sehingga bangsa kita bisa tampil dalam panggung kepemimpinan dunia. Masyarakat Indonesia memiliki budaya yang kuat, iman yang kuat, dan tawakkalnyapun juga kuat, namun sayang kurang serius dalam berilmu. Namun itu bukan berarti bodoh. Sehingga yang namanya Indonesia itu adalah negeri yang kontraversial. Di lain pihak seperti terlihat miskin dan dilanda krisis, namun sungguh kita tidak bisa menemukan tingkat kemewahan hidup melebihi orang-orang yang ada di Indonesia ini.


BAB V
SARAN
maka jelaslah pada dasarnya dalam perjalannya Bangsa Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk melahirkan system kepemimpinan yang efektif, akan tetapi Bangsa ini masih memiliki permasalahan yang besar dalam regenerasi kepemimpinan, dimana tidak ada yang rela untuk melepas ataupun memberikan kesempatan untuk orang lain memimpin. Ini adalah ciri khas Negara berkembang, dimana factor pengakuan masih sangat dominan dalam membangun suatu bangsa, yang akibatnya banyak orang yang berebut bertumpahan “materi dan pikiran” untuk mencari peluang menjadi pemimpin yang diakui guna pendapat dan seruannya diikuti.

BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/27870862/jurnal-msdm
http://www.damandiri.or.id/file/rosidahunairbab1.pdf
http://dadangiskandar.files.wordpress.com/2010/04/msdm-hasibuan1.pdf

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates