KONDISI INDONESIA 2050
Dalam Aspek politik, strategi pembangunan, hankam, ideology & social budaya 2050
Nama : Mira Rosita
Kelas : 2EA14
NPM : 10208807
UNIVERSITAS GUNADARMA
2010
Kata pengantar
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Allah swt, saya bisa menyelesaikan tugas softskill tentang menjaga bagaimana Indinesia 2050 dalam pencapaian politik,strategi pembangunan, ideology, hankam, budaya , semoga pemahaman tentang Indonesia 2050 bisa bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada dosen universitas gunadarma yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat memahami bagaimana cara memprediksikan indinesia 2050.
Mungkin masih banyak kekurangannya, oleh karena itu saya selalu menanti saran perbaikan dari para pembaca blog. Sekian dan terima kasih
PENDAHULUAN
Sebagai generasi muda yang akan meneruskan perjuangan Indonesia, dalam pencapaian politik,strategi pembangunan, ideology, hankam, budaya dsb, kita harus bias memprediksikan apa yang akan terjadi di 2050 dalam segi polotik sehingga memiliki misi da visi yang ternaik untuk Negara Indonesia, agar menjadi Negara yang maju dan tidak terpuruk dalam kemiskinan.
Cita-cita atau impian hari depan organisasi yaitu skala organisasi, visi organisasi atau organization visioning(John P. Kotter, 1996). Demikian juga dengan Visi Indonesia 2050 juga merupakan impian yang ingin dicapai bersama, Bagaimanapun, kita harus memiliki visi dan misi yang terukur dalam upaya menggapai cita-cita bangsa ini dalam jangka panjang, sementara apa yang tercantum dalam Pembukaan dan UUD 45 baru (perubahan 1 sampai dengan 4) tidak mencantumkan ukuran dalam pencapaian pembangunan, karena bersifat relatif.
Pembangunan nasional itu sendiri harus bisa terukur, sehingga kemajuan yang dicapai dapat memiliki akuntabilitas, transparansi, dan akseptibilitas yang tinggi di mata masyarakat dan juga di mata dunia. Dari balik rongga gelap ketidakjelasan tahun 2050, seakan muncul kekuatan magnetik luar biasa yang menggerakkan pikiran, perhatian, perasaan, dan tindakan banyak bangsa. Banyak negara dan bangsa seolah dibuat gelisah, seolah tidak sabar menunggu datangnya era baru dalam satu generasi mendatang.
Bagaimanakah sesungguhnya realitas dunia tahun 2050, yang menggetarkan dan mengerakkan banyak bangsa? Lebih khusus lagi, bagaimanakah nasib bangsa Indonesia pada tahun itu?
Tanda-tanda perkembangan tahun 2050 bagi banyak negara sudah mulai dirasakan sekarang ini. Tidaklah mengherankan, sejumlah negara tergerak memacu percepatan kemajuannya, berlari tunggang langgang, meraih kemajuan di dunia yang digambarkan semakin datar, the world is flat.
Tanpa membiarkan mata terpejam sedikit pun, konsentrasi diarahkan ke depan untuk menatap tujuan hidup yang lebih baik, yang menjamin kesejahteraan hidup, kemerdekaan individu, perlindungan hak asasi dan demokrasi. Tidak sedikit bangsa gamang menghadapi tantangan dalam menggapai masa depan yang lebih baik, tetapi lebih rumit.
Indonesia Jadi Negara Maju Tahun 2050
Indonesia akan menjadi negara maju pada tahun 2050 jika melakukan berbagai perubahan yang signifikan. Dengan semua faktor yang dmiliki, akan sampai pada kondisi itu pada tahun 2050 asalkan mampu melakukan perubahan yang signifikan.
Untuk mencapai cita-cita tersebut ada beberapa langkah yang harus dilakukan antara lain :
1. Membangun bangsa dan negara secara terpadu dengan memberikan kelonggaran pada daerah untuk membangun dirinya.
2. Memadukan sumber daya alam dengan sumber daya pengetahuan.
3. Menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai pertumbuhan yang berkeadilan.
4. Memperkokoh pertahanan dan kemandirian bangsa dan meningkatkan kerjasama Internasional yang konstruktif serta mendorong peran dan kontribusi semua elemen bangsa dalam pembangunan.
Presiden juga menguraikan bahwa dalam jangka menengah yakni 10 tahun mendatang, sebelum menuju tahun 2050, ada beberapa target yang harus dicapai dalam pembangunan nasional untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik. Target tersebut yaitu :
• Pengurangan kemiskinan secara tajam.
• Pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan.
• Peningkatan good governance seraya menegakkan penerapan hukum.
• Peningkatan sistem demokrasi yang harmonis serta memenangkan kompetisi dalam globalisasi.
Dalam 10 tahun ke depan pengurangan kemiskinan menjadi prioritas utama dengan meningkatkan penghasilan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya serta menciptakan lapangan kerja yang antara lain dilakukan dengan meningkatkan hubungan baik antara pemerintah, dunia usaha dan pekerja.
Selain itu, peningkatan ketahanan pangan dan ketahanan energi juga menjadi sasaran pemerintah serta mengajak pemerintah daerah dan masyarakat dalam membangun pertahanan dan keamanan yang stabil. Untuk tetap bersikap optimis dalam mengatasi segala masalah dalam rangka meningkatkan pembangunan nasional.Setiap masalah ada jalan keluar atau solusinya. Jika mau maju harus menjadi bangsa yang optimis.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengatakan, upaya membangun bangsa dan negara tidak hanya menghadapi tantangan dari domestik saja tetap juga dari lingkungan global. Terus berusaha terlibat aktif dalam hubungan baik secara kelembagaan maupun secara bilateral dengan berbagai negara lain.
7. Nanoteknologi diperkirakan akan menguasai dunia mulai tahun 2013.
Penggunaan teknologi berbasis nano akan memecahkan berbagai persoalan kemanusiaan seperti dalam bidang kesehatan dan pangan. Bahkan diramalkan, persoalan pangan tidak akan menjadi masalah lagi. Orang boleh makan apa saja, tidak khawatir sakit. Penyakit turunan disembuhkan. Orang buta melihat, dan orang tuli mendengar.
Hanya bangsa dan negara yang memiliki kemampuan menguasai teknologi tinggi dan canggih akan mengambil manfaat. Bangsa-bangsa yang tidak mampu mengantisipasi akan terus terpuruk, tetap berada di pinggiran dari panggung dunia yang menghadirkan kemajuan.
Pada lapisan yang lebih dalam sangat diperlukan sumber daya manusia yang andal, yang mampu menguasai perkembangan dan kemajuan teknologi untuk peningkatan kesejahteraan manusia.
Arah perkembangan kemajuan setiap bangsa akan sangat tergantung pada kemampuan menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan andal. Maka bisa terjadi, negara yang sudah maju akan bertambah maju, atau sebaliknya. Negara yang tidak maju bisa menjadi maju, atau malah semakin terpuruk.
Dalam menghadapi tantangan masa depan itu, orang tidak cukup lagi hanya masuk ke dalam, melihat kemampuan diri, tetapi juga menengok ke luar dengan memerhatikan kekuatan bangsa-bangsa lain. Kompetisi tidak terhindarkan.
Pergerakan ke depan akan berlangsung dalam semangat kompetisi tinggi. Pasti ada yang terempas dan tak sampai. Bangsa yang kehilangan gairah akan kehabisan tenaga dan akan tertinggal jauh di belakang.
Bangsa-bangsa yang hidup dari oportunitas kekinian dan berpikiran pendek dengan mengandalkan the art of the possible belaka akan cepat kehilangan napas menghadapi perjalanan jauh ke depan.
Maka, yang diperlukan imajinasi dan visi yang kuat ke masa depan, yang harus diikat dalam komitmen kerja sebagai agenda yang konkret dan jelas. Tidak kalah pentingnya peran pemimpin dan kepemimpinan, yang memberikan arahan dan kawalan terhadap proses perubahan agar masa depan lebih baik ketimbang masa kini.
Namun, jelas pula, pilihan-pilihan besar dan strategis tidaklah muncul dari ketajaman pikiran para politisi, melainkan dari penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan menguasai pengetahuan dan teknologi, bangsa Indonesia dapat melangkah maju bersama bangsa-bangsa lain.
Apa pun tantangannya, Indonesia tidak bisa melangkah mundur lagi atau kembali ke masa lampau karena harus menemukan solusi baru dalam mengatasi berbagai persoalan masa depan.
Tentu saja Indonesia belum kehabisan seluruh potensinya untuk melakukan perbaikan dan perubahan. Sejarah telah memberikan sejumlah tugas khusus kepada bangsa dan negara Indonesia untuk melakukan transformasi yang berjangkauan jauh ke depan.
Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unitsosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial:
1. tekanan kerja dalam masyarakat
2. keefektifan komunikasi
3. perubahan lingkungan alam, Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.
Penetrasi Kebudayaan
Yang dimaksud dengan penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:
Penetrasi damai (penetration pasifique)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia[rujukan?]. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.
Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
Penetrasi kekerasan (penetration violante)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat[rujukan?]. Wujud budaya dunia barat antara lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan Indonesia
Kebudayaan 2050
Kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara yang pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan "kebudayaan barat". Kebudayaan ini telah diserap oleh banyak kebudayaan, hal ini terbukti dengan banyaknya pengguna bahasa Inggris dan bahasa Eropa lainnya di seluruh dunia. Selain dipengaruhi oleh kebudayaan negara yang pernah dijajah, kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno, dan agama Kristen, meskipun kepercayaan akan agama banyak mengalami kemunduran beberapa tahun ini.
Timur Tengah dan Afrika Utara
Kebudayaan didaerah Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini kebanyakan sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma agama Islam, meskipun tidak hanya agama Islam yang berkembang di daerah ini
Ideology 2050
Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu secara umum dan beberapa arah filosofis atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat.
Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif.
Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
Untuk kedepannya,di tahun 2050,Indonesia akan tetap berlandaskan ideologinya pada Pancasila,hal ini terbukti dari yang telah kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat berbagai macam suku bangsa, adat istiadat hingga berbagai macam agama dan aliran kepercayaan. Dengan kondisi sosiokultur yang begitu heterogen dibutuhkan sebuah ideologi yang netral namun dapat mengayomi berbagai keragaman yang ada di Indonesia.Karena itu dipilihlah Pancasila sebagai dasar negara dan tetap akan seterusnya bertahan
Politik serta strategi pembangunan tahun 2050
Presiden mengatakan untuk mencapai cita-cita tersebut ada beberapa langkah yang harus dilakukan, antara lain
* membangun bangsa dan negara secara terpadu dengan memberikan kelonggaran pada daerah untuk
membangun dirinya
* memadukan sumber daya alam dengan sumber daya pengetahuan.
* menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai pertumbuhan yang berkeadilan.
* memperkokoh pertahanan dan kemandirian bangsa dan meningkatkan kerjasama Internasional yang
konstruktif serta mendorong peran dan kontribusi semua elemen bangsa dalam pembangunan.
Tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini cukup diperhitungkan masyarakat dunia. RI bahkan disebut-sebut berpotensi berakselerasi dalam kelompok negara BRIC, Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok. Bagaimana potensinya?
Di tengah kondisi krisis global, semua negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang cenderung negatif, kecuali beberapa negara seperti Indonesia, China, dan India. Tahun ini, Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 4%, atau tercepat di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Morgan Stanley dalam laporannya tentang keempat negara anggota BRIC menjelang pertemuan puncak BRIC di Kota Yekaterinburg, Rusia pekan ini memprediksi angka pertumbuhan RI sebesar 3,7%.
Para pemimpin BRIC dalam pertemuan 16 Juni akan menekankan posisi mereka dalam percaturan global menyusul penguasaan 15% atas ekonomi dunia dan 42% cadangan devisa.
Menurut lembaga riset tersebut, format BRIC yang yang mencakup 4 negara dengan ekonomi besar tersebut, sebaiknya diperluas melibatkan Indonesia. Hal ini mengingat pertumbuhan Indonesia kwartal pertama 2009 termasuk yang tertinggi di Asia Tenggara.
Bandingkan dengan penurunan sebesar 6% di Malaysia, Singapura dan Thailand. “Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 7% di 2011 cocok dengan kriteria fromat BRIC,” kata Chetan Ahya, ekonom Morgan Stanley yang berbasis di Singapura.
Menurutnya, negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini akan tumbuh 60% dalam 5 tahun menjadi US$ 800 miliar menyusul kestabilan pemerintahan, rendahnya biaya modal, dan rencana mengucurkan dana US$ 34 miliar untuk membangun jalan, pelabuhan, dan pembangkit listrik sampai 2017.
"Investor ingin melihat kelompok aset di negara ini dengan lebih serius. Kestabilan politik, membaiknya keuangan pemerintah, dan keunggulan alami dari demografi dan sumber komoditas mampu mendorong pertumbuhan Indonesia," imbuh Chetan Ahya.
Terkait kemunkinnan Indonesia tergabung dalam BRIC, Rahmat Gobel, wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri, Teknologi dan Kelautan mengatakan, pertumbuhan ekonomi domestik sekitar 4% bisa menjadi modal bagus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
"Setelah 4 tahun Indonesia sudah didera macam-macam, dari tsunami, gempa bumi, dan berbagai peristiwa negatif, pertumbuhan kita masih bagus. Sekarang bagaimana kita memanfaatkannya, Ini adalah kesempatan kita," tandasnya.
Wacana memasukkan Indonesia dalam BRIC pertama kali diungkapkan Goldman Sachs pada 2008 silam. Seperti diketahui, istilah BRIC diperkenalkan ekonom Goldman Sachs Group Inc, Jim O'Neill untuk menggabungkan negara yang segera bergabung dengan AS dan Jepang sebagai perekonomian terbesar pada 2050.
Goldman membuat daftar sejumlah negara seperti Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Meksiko, Nigeria, Pakistan, Filipina, Korea Selatan, Turki, dan Vietnam dalam rangka mencari BRIC baru.
Kriteria yang digunakan adalah negara dengan stabilitas ekonomi makro, kematangan politik, keterbukaan perdagangan dan kebijakan investasi, serta kualitas pendidikan. Menurut O'Neill, memasukkan Indonesia ke dalam BRIC merupakan suatu hal yang masuk akal.
Kesimpulan
Bangsa Indonesia tidak akan memiliki masa depan yang cerah jika tidak memiliki cita-cita dan idealisme. Hidup dalam pragmatisme dan keseharian. Sebagai bangsa janganlah kering dari cita-cita, pemikiran besar, serta gagasan-gagasan dan idealisme itu. Mengubah mimpi menjadi kenyataan.
Referensi
http://ideologipancasila.wordpress.com/
Templat:Cite study, based on American Jewish Year Book. 106. American Jewish Committee. 2006.
Adherents.com – Number of Christians in the world
Miller, Tracy, ed. (2009) (PDF), Mapping the Global Muslim Population: A Report on the Size and Distribution of the World’s Muslim Population
Ronald Reagan. "Final Radio Address to the Nation".
Senin, 07 Juni 2010
indonesia 2050
05.38
mirain
No comments
0 komentar:
Posting Komentar